Upacara dan Lomba Civic Debate Competition Meriahkan Hari Sumpah Pemuda di SMK Pemuda Krian

Upacara dan Lomba Civic Debate Competition Meriahkan Hari Sumpah Pemuda di SMK Pemuda Krian

Krian, 28 Oktober 2024 – SMK Pemuda Krian kembali membuktikan bahwa semangat Sumpah Pemuda masih membara di hati para siswa. Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96, sekolah ini menggelar upacara serta kegiatan baru yang cukup unik, yaitu "Civic Debate Competition." Acara ini berhasil memikat perhatian seluruh warga sekolah, mulai dari guru, siswa, hingga staf yang penasaran ingin melihat aksi debat para calon orator masa depan.

Upacara Sumpah Pemuda berjalan khidmat dengan pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lantunan lagu "Indonesia Raya." Seluruh peserta upacara dengan bangga turut membacakan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan tentunya Janji Sumpah Pemuda yang bersejarah itu. Ada momen menarik saat beberapa siswa tampil ala pejuang dari berbagai daerah seperti Jong Ambon, Jong Java, dan Jong Celebes, lengkap dengan busana khas. Rasanya, aula SMK Pemuda Krian seakan disulap menjadi arena Kongres Pemuda II di tahun 1928!

Setelah upacara, tibalah saat yang ditunggu-tunggu: Civic Debate Competition! Sejumlah siswa yang berpasangan dari berbagai kelas telah bersiap untuk menunjukkan kebolehan mereka dalam berargumen. Sebelum debat dimulai, mereka harus melalui tes tulis bertema Sumpah Pemuda, dipandu oleh MC acara, Azzahwa dan Ikhwan, yang sukses membuat suasana makin hidup.

Lomba debat ini menampilkan empat kelompok yang berhasil lolos dari tes tulis. Topik pertama yang diperdebatkan adalah "Tanggapan Pemuda Indonesia terhadap Masuknya Budaya Asing." Tim Pro dengan penuh percaya diri berargumen bahwa budaya asing dapat membawa nilai positif jika diseleksi dengan bijak. Namun, Tim Kontra tidak tinggal diam, mereka berpendapat bahwa budaya asing justru dapat merusak moral generasi muda. Perdebatan memanas, tepuk tangan bergemuruh setiap kali ada argumen tajam yang membuat lawan terdiam sejenak. 

Setelah topik pertama selesai, debat dilanjutkan dengan tema lain, salah satunya "Masih Pentingkah Perpustakaan di Era Digital?" Tim Pro menyatakan perpustakaan masih penting sebagai sumber ilmu yang lebih terpercaya, meskipun perlu dikolaborasikan dengan teknologi digital. Sementara itu, Tim Kontra menegaskan bahwa digitalisasi perpustakaan bisa menyulitkan mereka yang belum terjangkau teknologi. Pro dan Kontra pun saling berbalas argumen, membuat hadirin semakin tegang sekaligus antusias.

Di akhir lomba, semua mata tertuju pada dewan juri yang berunding dengan wajah serius. Setelah rapat singkat, diumumkanlah bahwa kelas XI-AKL meraih Juara 1 dengan skor 250, sementara kelas X-TITL menyusul di posisi kedua dengan skor 235. Tepuk tangan meriah mengiringi pengumuman tersebut, bahkan ada siswa yang tampak menahan air mata haru karena perjuangannya selama debat.

"Ini debat paling seru! Teman-teman saling sahut-menyahut, bikin suasana makin seru," ujar Anggi, siswi kelas X yang terlihat masih semangat meski lomba sudah usai. Sementara itu, Fani, rekannya, menambahkan, "Lomba ini bagus banget buat latihan, jadi kita tahu cara mempertahankan pendapat tanpa emosi berlebihan."

Dengan suksesnya Civic Debate Competition ini, SMK Pemuda Krian membuktikan bahwa ajang debat bukan hanya sekadar lomba, tapi juga upaya nyata membentuk generasi yang kritis, cerdas, dan siap menyuarakan pendapat dengan berani. Mari kita tunggu, siapa tahu dari sini lahir orator hebat yang bisa membawa bangsa ke arah yang lebih baik!


#sahabatsmedaka
#beritasmedaka
#ipmsmedaka
#smkpemudakrian
#sumpahpemuda
#debatecompetition